Abstract:
Penelitian ini mengevaluasi keterkaitan antara pola kerja hybrid, kompetensi pegawai, serta keseimbangan kehidupan kerja terhadap peningkatan kinerja di Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (BI Kepri). Pemanfaatan teknologi ditempatkan sebagai variabel perantara untuk melihat sejauh mana peran digitalisasi mampu memperkuat hubungan antarvariabel. Metode yang digunakan bersifat kuantitatif dengan pemodelan persamaan struktural berbasis Partial Least Square (PLS-SEM). Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh 53 pegawai tetap. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kompetensi, work-life balance, dan penggunaan teknologi berkontribusi signifikan terhadap kinerja pegawai. Sebaliknya, pola kerja hybrid tidak memberikan pengaruh langsung, namun berperan melalui pemanfaatan teknologi. Temuan ini memberikan wawasan baru bagi pengembangan literatur manajemen sumber daya manusia sekaligus menjadi masukan praktis dalam penyusunan kebijakan kerja berbasis teknologi di lembaga bank sentral.