Abstract:
Tanah terdiri dari kumpulan mineral, bahan organik, dan material lepas yang terdapat di
atas batuan dasar. Dari sudut pandang Teknik Sipil, tanah berfungsi sebagai fondasi dalam
pembangunan bangunan serta sebagai bahan timbunan, contohnya dalam proyek konstruksi
jalan. Sebuah lapisan tanah akan dianggap kuat atau aman untuk dijadikan struktur jika daya
dukung tanah tersebut melebihi beban yang diterimanya. Tanah dalam suatu bangunan juga
berperan sebagai tempat yang menyokong dan mengalirkan beban dari struktur yang terletak di
atasnya. Dukungan tanah yang kuat sangat mempengaruhi kestabilan suatu struktur. Untuk
mencapai kualitas yang baik dari tanah timbunan, diperlukan tindakan stabilisasi tanah dengan
memanfaatkan fly ash (abu hasil pembakaran batubara) sebagai bahan tambahan (stabilisator)
dengan variasi campuran 5%, 10%, 15%, dan 20% dari tanah asli. Hal ini bertujuan untuk
mengamati Pengaruh Variasi Campuran Fly Ash Terhadap Stabilisasi Dan Kepadatan Tanah
Sesuai Standar Proctor. Sampel tanah yang digunakan diambil dari area Hutan Wisata Mata
Kucing, Batu Aji dengan variasi campuran fly ash pada tingkat 5%, 10%, 15%, dan 20.