Abstract:
Indonesia merupakan negara rawan gempa dikarenakan berada di wilayah ring of fire oleh karena itu penduduk
yang mendiami wilayah rawan gempa memerlukan rumah tahan gempa seperti rumah RISHA yang merupakan salah
satu teknologi rumah tahan gempa dengan menggunakan sistem panel pracetak berbahan dasar beton bertulang pada
umumnya ketebalan panel rumah RISHA adalah 10 cm sedangkan akan tetapi ada material substitusi beton yang lebih
tipis yaitu ferosemen yang ketebalan umumnya lebih kecil yaitu 25 mm hingga 50 mm, ferosemen adalah komposit
yang terdiri dari mortar dan kawat jaring sebagai tulangan. Tetapi untuk menjadikan ferosemen sebagai substitusi
beton bertulang sebagai panel pracetak rumah RISHA maka perlu penambahan bahan tambahan berupa serat yang
diharapkan dapat meningkatkan kekuatan lentur dan mengurangi retakan micro pada ferosemen, ferosemen yang
diberikan serat disebut ferosemen hybrid. Dalam penelitian ini penulis menggunakan serat roving (fiberglass) dengan
panjang potongan 12 mm dengan variasi komposisi campuran 9%, 11%, 13%, 15%, dan 18% (terhadap berat semen),
faktor semen pasir yang digunakan dengan rasio perbandingan 1:2,5 dan FAS 0,5. Dari hasil pengujian kuat lentur
pada setiap variasi serat roving didapatkan nilai paling optimal untuk kuat lentur berada pada variasi 13% sebesar
10,56 MPa atau naik 61% dari ferosemen dengan variasi 0%.