Abstract:
Pengelasan merupakan proses penting dalam industri perkapalan yang mempengaruhi kekuatan dan keselamatan struktur kapal. Pada PT Bandar Victory Shipyard, proses pengelasan Flux Cored Arc Welding (FCAW) masih menghasilkan tingkat kecacatan (defect rate) yang tinggi, khususnya jenis cacat porosity, slag inclusion, undercut, root concavity, dan lack of fusion. Berdasarkan data Januari–Mei 2025, tingkat reject mencapai 56%, jauh melebihi standar perusahaan sebesar 10%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan penyebab cacat pengelasan FCAW, serta memberikan usulan perbaikan menggunakan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA).Metode penelitian meliputi pengumpulan data produksi dan reject melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, diikuti analisis menggunakan Seven Tools of Quality untuk mengidentifikasi masalah dominan, dan FMEA untuk menentukan nilai Risk Priority Number (RPN) dari setiap potensi kegagalan. Hasil analisis menunjukkan tiga penyebab dengan nilai RPN tertinggi berasal dari faktor manusia, metode, dan mesin. Usulan perbaikan meliputi pelatihan operator, penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) pengelasan, pengecekan kondisi peralatan secara berkala, serta penyesuaian parameter pengelasan.Implementasi usulan perbaikan ini diharapkan dapat menurunkan defect rate, meningkatkan kualitas hasil pengelasan, serta mengurangi biaya rework dan keterlambatan produksi. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi perusahaan dalam meningkatkan mutu pengelasan dan menjadi acuan untuk pengendalian kualitas di industri perkapalan