Abstract:
Tanah lempung di sekitar lokasi proyek pembangunan pipa di Mata Kucing, Kota Batam, memiliki karakteristik geoteknik yang sulit seperti plastisitas tinggi dan kerentanan terhadap perubahan volume, untuk mengatasi hal ini stabilisasi menggunakan limbah industri abu terbang (fly ash) menjadi salah satu pilihan terbaik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak dari penambahan abu terbang dengan variasi persentase terhadap karakteristik pemadatan tanah lempung. Metodologi penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan mencampurkan tanah lempung asli dengan abu terbang pada variasi persentase 0%, 5%, dan 10% terhadap berat kering tanah. Setiap sampel campuran kemudian diuji menggunakan uji pemadatan Standard Proctor sesuai standar SNI 1742:2008. Kemudian dilakukan pengujian dengan variasi tumbukan dengan total pukulan 60, 75, dan 90 tumbukan. Dari hasil penelitian pengujian pemadatan didapatkan Tanah Asli + Fly Ash 0 % OMC mencapai 16.00 (320 ml) dan MDD sebesar 1.730 gr/cm³, Tanah Asli + Fly Ash 5 % OMC mencapai 17.50 (350 ml) dan MDD sebesar 1.607 gr/cm³, dan Tanah Asli + Fly Ash 10% OMC mencapai 14.80 (300 ml) dan MDD sebesar 1.613 gr/cm³. Uji pemadatan standar proctor dilakukan dengan variasi pukulan 60, 75,dan 90 untuk Tanah Asli + Fly Ash 0 % OMC mencapai 16.00 (320 ml) dan MDD sebesar 1.803 gr/cm³, Tanah Asli + Fly Ash 5 % OMC mencapai 17.99 (360 ml) dan MDD sebesar 1.682 gr/cm³, dan Tanah Asli + Fly Ash 10 % OMC mencapai 14.80 (300 ml) dan MDD sebesar 1.613 gr/cm³.
