dc.description.abstract |
Beton merupakan material konstruksi yang paling banyak digunakan, namun tingginya konsumsi semen
dalam penggunaannya dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu alternatif
untuk mengurangi penggunaan semen adalah dengan memanfaatkan abu terbang, yaitu limbah hasil
pembakaran batu bara, sebagai bahan substitusi sebagian semen. Pemanfaatan abu terbang diharapkan
tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menghasilkan beton yang lebih ekonomis dan
ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan abu terbang
sebagai substitusi parsial semen terhadap kuat tekan beton, sekaligus menentukan persentase abu
terbang yang paling optimal dalam menghasilkan kuat tekan maksimum. Material yang digunakan
meliputi semen PCC (Portland Composite Cement), air, agregat kasar, agregat halus, serta abu terbang
sebagai bahan tambahan. Benda uji berbentuk silinder dibuat dengan variasi persentase abu terbang
sebesar 0%, 10%, 20%, dan 30% dari berat semen, dengan jumlah total 12 benda uji. Pengujian kuat
tekan dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari menggunakan Mesin Uji Tekan (Compressive Testing
Machine/CTM). Selain itu, uji workability berupa pengukuran slump juga dilakukan pada setiap variasi
campuran beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan abu terbang berpengaruh terhadap
kuat tekan beton, di mana semakin besar persentase abu terbang yang digunakan, kuat tekan beton
cenderung menurun. Nilai kuat tekan tertinggi diperoleh pada campuran tanpa abu terbang (0%), yaitu
32,50 MPa pada umur 28 hari, melampaui target mutu beton normal sebesar 20 MPa. Sementara itu,
campuran dengan 10% abu terbang masih mampu menghasilkan kuat tekan yang relatif tinggi, yaitu
28,31 MPa, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai alternatif yang lebih ekonomis dan ramah
lingkungan meskipun sedikit lebih rendah dibanding beton tanpa abu terbang |
en_US |