Abstract:
Dalam proses pembuatan kapal, berbagai metode pengelasan digunakan untuk menyambungkan berbagai komponen struktural. Salah satu metode yang paling umum digunakan dalam industri perkapalan adalah Flux Cored Arc Welding (FCAW). Pengelasan merupakan elemen kunci dalam industri perkapalan yang berpengaruh terhadap kekuatan struktural kapal. Metode FCAW menjadi pilihan utama dalam proses fabrikasi kapal karena keunggulannya dalam menghasilkan sambungan yang kuat dengan efisiensi tinggi. Perencanaan Eksperimen Menentukan parameter yang divariasikan, yaitu arus listrik (misalnya: 20A, 30A, dan 50A), Peralatan Plat baja SS400 dipotong sesuai dimensi menggunakan mesin gerinda. Permukaan dibersihkan dari karat, minyak, dan kotoran untuk memastikan hasil las yang representatif. Mesin las FCAW disiapkan dengan kawat las berdiameter 1.2 mm dan arus DC. Pengujian dilakukan terhadap beberapa parameter utama, yaitu: visual lasan, struktur makro dan mikro, serta kekuatan tarik, Penelitian yang dilakukan di PT. Bandar Victory Shipyard dan telah memenuhi standar pengelasan struktural baja berdasarkan spesifikasi AWS D1.1, Galangan ini memiliki sistem kontrol daya yang memungkinkan pengaturan arus pengelasan secara presisi dari 20A hingga 400A. Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan bahwa spesimen dengan arus 20A menunjukkan cacat Undercut dan Incomplete Fusion. Spesimen dengan 30A menampilkan hasil las yang paling stabil, dengan manik las rata dan tidak terdapat cacat signifikan. Sementara pada arus 50A, ditemukan indikasi porositas dan splatter yang cukup besar. Nilai kekerasan tertinggi di HAZ sebesar 145 HV, menunjukkan kekuatan fasa yang stabil dan terkontrol. Hal ini selaras dengan hasil statistik (F-hitung = 15.76 > F-tabel = 4.26, p = 0.003) dan regresi (R² = 0.87), yang membuktikan adanya hubungan kuat dan signifikan antara besar arus dan kualitas hasil pengelasan menggunakan 30A