Abstract:
Proyek konstruksi kerap menghasilkan limbah material dalam jumlah besar yang berdampak negatif terhadap
lingkungan dan efisiensi pelaksanaan proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis limbah
konstruksi serta menganalisis proses dan faktor-faktor yang memengaruhi pengelolaannya pada Proyek
Pembangunan Gedung PTSP Kejaksaan Negeri Batam. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah konstruksi paling dominan berasal dari kayu bekisting, dengan
volume sisa mencapai 27,5%, sedangkan limbah beton dan besi masing-masing berada pada kisaran 1% dan
1,5%. Pengelolaan limbah di proyek ini masih bersifat konvensional, belum memiliki Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang baku, serta belum mengoptimalkan praktik penggunaan kembali (reuse) dan daur ulang
(recycle). Enam faktor utama yang memengaruhi pengelolaan limbah adalah faktor ekonomi, peraturan
pemerintah, tingkat kesadaran pekerja, kondisi teknis dan operasional, aspek manajerial proyek, serta faktor
lingkungan eksternal seperti cuaca dan akses logistik. Oleh karena itu, diperlukan integrasi strategi pengelolaan
limbah sejak tahap perencanaan proyek guna mewujudkan praktik konstruksi yang lebih efektif dan
berkelanjutan.